Minggu, 17 April 2011

Pertempuran Medan Area


Pertempuran Medan Area

Sumatera Utara adalah daerah yang terlambat menerima informasi tentang proklamasi kemerdekaan. Mr.Teuku Mohammad Hasan diangkat menjadi gubernur dan menyampaikan kabar gembira itu tanggal 27 Agustus 1945. Pemerintah pusat di Jakarta, beliau menegakkan kedaulatan republik di Sumatera. Tanggal 13 September 1945, bekas perwira tentara sukarela yang bernama Achmad Tahir telah memelopori pembentukan Barisan Pemuda Indonesia. Ia menggalang para pemuda untuk mengambil alih kekuasaan dan senjata dari tangan Jepangpada tanggal 4 Oktober 1945.
Sebelum Sekutu tiba disana, sekelompok komando Belanda yang dipimpin oleh Westerling telah tiba. Baru kemudian, tanggal 9 Oktober 1945 Sekutu (tentara Inggris/Gurkha) tiba di Medan dengan membonceng tentara Belanda dan NICA. Melihat gelagat yang kurang baik, para pemuda di sana segera membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Perkiraan para pemuda itu ternyata benar. Pertempuran pun pecah pada tanggal 13 Oktober 1945. Pertempuran ini merupakan awal dari perjuangan bersenjata bagi rakyat di Medan. Pertempuran ini di kenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
Bentrokan antara rakyat Indonesia dengan Belanda kemudian menjalar ke seluruh kota Medan. Karena sering terjadi bentrokan, Sekutu seperti biasanya mengeluarkan ultimatum yang tidak berarti. Isi ultimatum tersebut adalah melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu.
Pertempuran dengan tentara Sekutu pun tidak dapat dihindari lagi. Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan serangan besar-besaran dengan melibatkan pesawat-pesawat tempurnya. Banyak korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak.
Perjuangan rakyat Indonesia melawan kekuatan asing dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dilakukan hampir di seluruh kota di Indonesia. Mereka bahu-membahu mengusir Belanda yang dibantu Sekutu untuk menguasai kembali tanah airnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar