Minggu, 17 April 2011

Perlawanan Pattimura Terhadap Belanda

Perlwanan Pattimura Terhadap Belanda(Maluku)

Belanda melakukan monopoli perdagangan dan memaksa rakyat Maluku menjual hasil rempah-rempah hanya kepada Belanda, menentukan harga rempah-rempah secara semena-mena, melakukan pelayaran hongi, dan menebangi tanaman rempahrempah milik rakyat. Rakyat Maluku berontak atas perlakuan Belanda. Dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal dengan nama Kapitan Pattimura, rakyat Maluku melakukan pada tahun 1817. Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan seorang pejuang wanita Christina Martha Tiahahu. Perang melawan Belanda meluas di berbagai daerah di Maluku seperti Ambon, Seram, Hitu, dan lain-lain.
            Di dalam pertempuran itu semua penghuni benteng mati terbunuh. Benteng di hancurkan, bahkan Residen Belanda yang bernama Van den Berg tewas dalam peristiwa itu.
            Kemudian belanda mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Mayor Beetjes. Begitu pasukan bantuan itu mendarat di Muara Sungai Waisisil, langsung dipukul mundur oleh Pattimura. Mayor Beetjes tewas dalam pertempuran tersebut. Pasukan Belanda lain nya yang dipimpin Overste Meyer dan Laksamana Buykes juga dapat dipukul mundur.
Belanda merasa kewalahan dengan perlawanan dari pasukan Pattimura ini. Lalu, Belanda mengajak Pattimura untuk berunding, namun ditolak nya dengan tegas. Belanda semakin meningkat serangan nya untuk mendesak Pattimura. Akibatnya beberapa pimpinan pasukan Pattimura di tangkap. Pattimura juga akhirnya dapat di tangkap, beliau dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di depan Benteng Viktoria pada tanggal 16 Desember 1817. Penangkapan Pattimura disebabkan adanya pengkhianatan dari Raja Boi. Ia menunjukkan tempat pertahanan Pattimura kepada Belanda.
Begitu juga dengan Raja Paulus Tiahahu, ayah Christina Martha Tiahahu ditembak mati di hadapan rakyatnya. Christina Martha Tiahahu sendiri diasingkan ke Pulau Jawa, namun sebelum sampai di Pulau Jawa beliau wafat, yaitu pada tanggal 2 Januari 1818.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar